Skip to content
Gentlemansbrand.coInformasi Tepat & Akurat
Tekno

14 Game Indie Sukses Yang Dikembangkan Oleh Satu Orang

On July 6, 2020 by gentlemansbrand.co

Video game merupakan proyek yang besar sekaligus kompleks. Tak jarang perlu dan sekelas film blockbluster dan tim berisikan ratusan orang. Tetapi tak menutup kemungkinan di luar sana ada developer yang nekat untuk lewati semua tahapan sukar dapat sebabkan video game seorang diri. Mulai dari modal uang, visual, gameplay, cerita,

musik dan kemungkinan promosi game, seluruhnya dikerjakan sendiri, lebih-lebih jikalau ada campur tangan orang lain pada segi tertentu, inti dari game berikut tetaplah dikerjakan bersama dengan dua tangan yang dimiliki sang kreator.

Tak ada modal dari publisher besar, visual cantik bersama dengan resolusi tinggi, dan juga manpower yang besar, gameplay dan inspirasi unik menjadi hanya satu modal yang developer solo ini andalkan. Bagaikan judi, usaha keras mereka bisa terbayar impas bersama dengan keberhasilan atau justru terbuang sia-sia karena gagal bersaing di

industri game yang semakin kompetitif. Pada list kali ini, kita mengupas 14 game yang sukses capai standing mainstream meski bersama dengan modal one-man army. Tanpa panjang lebar lagi, berikut game yang dimaksud:

1. Minecraft
minecraft-deathmatch

Minecraft kemungkinan tak pantas lagi disebut “indie” usai menjadi powerhouse milik Microsoft. Tetapi semua hal senantiasa berawal dari nol dan untuk Minecraft sendiri, game diawali dari kreasi satu pria Swedia – Markus “Notch” Perrson.

markus-persson

Minecraft terinspirasi oleh lebih dari satu game seperti Dwarf Fortress, Dungeon Keeper dan juga Infiminer. Memadukan segi membangun, menambang dan eksplorasi di dunia yang senantiasa berubah-ubah, Minecraft jadi dikerjakan hanya bermodalkan engine Java. Kesuksesan versi awal game sebabkan Markus bisa membangun studio

sendiri bernama Mojang. Setelah capai kepopuleran akibat Youtuber sekaligus wejangan gamer secara online, Minecraft terus diperbarui hingga pada akhirnya dirilis secara penuh pada th. 2011 sekarang. Sukses di PC, game lantas dapatkan port untuk segala macam platform moderen yang bisa engkau pikirkan. Alhasil, game kini masuk kedalam daftar salah satu game terlaris dunia waktu ini.

Tak lama setelah versi penuh dirilis, Notch terlihat dari Mojang dan kreasinya kini disita ahli oleh Microsoft. Meski tanpa keterlibatannya lagi, Minecraft hingga saat ini tetap tenar dan terus memperoleh konten baru supaya game terus fresh di mata para veteran dan juga pemain baru.

2. Cave Story

Cave Story merupakan game ciptaan Daisuke “Pixel” Amaya. Pertama kali dirilis pada th. 2004 untuk PC, lantas disusul bersama dengan beragam port untuk PSP, Wii hingga Nintendo Switch. Amaya memogram, mengilustrasi,

mendesain dan lebih-lebih sebabkan sendiri komposisi musik dari game. Semuanya dikerjakan pada waktu senjanya jadi dari waktu tetap kuliah hingga memperoleh pekerjaan tetap.

Cave Story diciptakan sebagai apresiasinya pada video game yang udah menghiburnya sepanjang era kecil. Game pertama kali dirilis secara gratis di Jepang secara online dan tak disangka game menarik banyak perhatian gamer disana waktu itu hingga tersebar ke negara barat. Popularitas Cave Story mendorong publisher untuk merilis lagi

game secara berbayar. Keberadaan versi premium ini tak menuai tanggapan buruk sama sekali oleh fans. Malah justru mereka puas melihat mereka kini miliki opsi untuk membantu secara finansial kreator dibalik game yang diangap sebagai salah satu Metroidvania paling baik sepanjang masa.

3. Tetris

Dianggap sebagai salah satu game paling berpengaruh di dunia, Tetris pertama kali dibuat pada th. 1984 di Uni Soviet. Alexey Pajitnov yang pada waktu itu berkerja sebagai petugas riset Artificial Intellegence di Moskow, mencoba inginkan bereksperimen bersama dengan perangkat baru yang ia dapatkan namun di waktu yang sama

inginkan melakukannya bersama dengan langkah yang ia anggap menyenangkan. Dia memogram sebuah game berbasis text-based yang terinspirasi dari sebuah permainan papan bernama Pentominoes. Dari keisengannya ini, terciptalah game yang kita kenal sebagai Tetris.

Setelah dipertunjukkan kepada rekannya di kantor, seluruhnya menyukai dan lebih-lebih ketagihan bersama dengan game sederhana yang diciptakan Alexey tersebut. Kemudian teman kerjanya, Vadim Gerasimov, sebabkan port dari game yang sama untuk IBM PC. Tetris di dalam waktu singkat menarik perhatian banyak orang di Moskow lantas ke lebih dari satu negara Eropa lainnya.

Sayangnya karena Pajitnov waktu itu tetap diperkerjakan oleh pemerintah ?Soviet, dia tak memperoleh royalti apa pun dari keberhasilan Tetris. Alexey Pajitnov memutuskan untuk rubah ke Amerika Serikat dan membentuk Tetris Company di th. 1996. Beberapa dekade kemudian, Tetris hingga kini tetap memperoleh iterasi baru seperti Tetris Effect dan juga Tetris 99 yang kombinasikan gameplay ikonik Tetris bersama dengan battle-royale yang tengah naik daun.

4. Undertale

Dirilis pada 15 September 2015, Undertale sukses “meledakkan” internet dan ciptakan fanbase besar di dalam waktu yang amat singkat. Tak hanya karena pembawaan dan dialog menghibur, game dari Toby Fox berikut juga

menawarkan sistem moral dimana anda bisa menyelesaikan game tanpa perlu membunuh NPC apapun. Konsep ini seakan menjadi tamparan keras kepada JRPG yang notabene mendorong pemain membunuh tiap makhluk yang mereka temui meski ia terlihat tak seperti musuh berbahaya.

Toby Fox awali karirnya sebagai desainer game lewat romhack game JRPG klasik Nintendo – Earthbound. Lewat pengalamannya sebabkan romhack game tersebut, dia memulai kickstarter untuk Undertale dan sukses capai dana

sebesar $51,124 dari 2400 backer. Tanpa disangka, game yang 90% dia bangun sendiri ini viral dari minggu pertama rilis. Bermodalkan Youtuber dan forum internet, Undertale tak hanya menjadi game indie bersama dengan komunitas besar dan juga bahan clickbait para Youtuber, namun juga menjadi salah satu ikon untuk industri indie modern.

Toby_Fox
Undertale juga sukses menjadi salah satu game indie yang bisa masuk kedalam Super Smash Bros – game fighting yang merupakan crossover beragam pembawaan game ikonik terlebih dari Nintendo. Mungkin pembawaan ciptaannya Sans hanya masuk ke game sebagai kostum semata, namun tak menutup rasa bangga yang ia dapatkan dapat kesempatan tersebut.

5. Stardew Valley

Game ini dibuat seorang diri oleh seorang desainer bernama Eric Barone atau sering dikenal juga sebagai ConcernedApe. Pada th. 2011, Eric menjadi lulusan dari Universitas Tacoma Washington bersama dengan jurusan pc sains. Sayangnya Eric tak bisa memperoleh kerja di industri dan terpaksa kerja sebagai pelayan salah satu teater di Seattle.

Dengan harapan inginkan mempertajam skill pc dan juga memperoleh perkerjaan yang lebih baik, Eric memutuskan untuk mencoba sebabkan sebuah game. Stardew Valley awalannya direncanakan sebagai game fan-made Harvest Moon melihat mutu franchise yang semakin tak paham dari th. ke tahun. Namun karena tak bisa temukan seri Harvest Moon mana yang pantas untuk diombrak-ambrik, Eric memutuskan untuk sebabkan game orisinil yang melakukan perbaikan semua masalah yang menurutnya mengganggu di franchise tersebut.

Dikerjakan seorang diri, Eric perlu mengembangkan game sepanjang 10 jam tiap tiap harinya sepanjang 4 tahun. Rasa skeptis terus tumbuh pada kerabat-kerabatnya dapat jalan karir yang Eric ambil ini namun tak mempedulikan apa yang mereka katakan, dia terus kembangkan game hingga pada akhirnya rilis pada awal th. 2016.

Game capai tanggapan positif dari gamer tertentu pengagum Harvest Moon. Popularitas game terus naik terlebih bersama dengan perilisan versi PS4, Xbox One, Switch dan lebih-lebih mobile. Kesuksesan Stardew Valley mendorong Eric mengambil alih industri game indie sebagai pekerjaan tetapnya dan kini ia tengah kerjakan game keduanya sambil terus memperbarui Stardew Valley terlebih untuk mode multiplayer mendatang.

6. Dust : An Elysian Tail

Di luar dari voice acting dan juga soundtrack, Dust : An Elysian Tail didesain dan diprogram sendiri oleh Dean Dodrill. Seorang developer yang dulunya pernah sebabkan Artwork dan juga cutscene dari game buatan Epic Games, Jazz Jackrabbit 2. Pada awalnya, Dodrill berpikir game Dust ini dapat selesai di dalam jangka 3 bulan, namun kenyatannya, game ini memakan waktu 3 ½ th. untuk diselesaikan.

Pada awalannya juga Dodrill inginkan game ini menjadi action platformer bersama dengan grafik 8-bit, sama seperti game-game awal Castlevania. Namun dia beralih asumsi dan memutuskan untuk memakai grafis yang lebih

download apk “kartun”. Selain Castlevania, Dodrill juga terinspirasi oleh game lain seperti Metroid, Golden Axe, dan Ys I dan II, yang seluruhnya merupakan game favorit dari Dodrill.

7. Papers, Please

Papers, Please dikembangkan oleh Lucas Pope yang dulunya pernah berkerja di Naughty Dog. Dia memutuskan untuk terlihat setelah studio berikut fokus bersama dengan Uncharted. Awalnya game ini direncakan sebagai proyek 6 bulan, dapat namun game selesai dikembangkan di dalam waktu 3 bulan lebih lama dari perkiraannya.lucaspope

Inspirasi game ini disita dari pengalaman hidup Pope sendiri. Sebagai seorang imigran ke Jepang yang sesekali juga terjadi ke beragam negara di Asia Tenggara, Pope tentu sudi tak sudi perlu jalankan kontrol kertas-kertas tiap tiap kali terlihat masuk negara. Pengalaman ini membuatnya berpikir jika bisa saja yang dihadapinya ditranslasikan menjadi inspirasi untuk sebuah video game.

Awalnya Papers, Please dibuat dari perspektif orang yang inginkan terlihat masuk negara dan pemain perlu pastikan izinnya bisa diterima lewat beragam cara. Akan namun inspirasi berikut diombrak lagi dan Pope memutuskan untuk menukar perspektif game dari seorang pemeriksa di gerbang masuk. Kini misi yang perlu dijalani pemain ialah menegaskan tiap tiap surat yang diajukan NPC benar dan pas sebelum akan lewat gerbang perbatasan.

Gamer sukses capai beragam penghargaan, salah satunya ialah penghargaan game simulasi paling baik dari BAFTA dan Game digital paling baik 2014 pada Games Developers Choice.

8. Roller Coaster Tycoon

Sebelum menjadi franchise besar dan juga menjadi salah satu game paling dikenal dari genre tycoon, Roller Coaster Tycoon ternyata diawali dari satu desainer yang mengembangkan game pertama seorang diri bernama Chris Sawyer.

Saat ditunjuk oleh Hasbro Interactive untuk mengerjakan sekuel dari seri game tenar Transport Tycoon. Tetapi tak lama lantas beralih asumsi dan inginkan kembangkan game baru yang berpusat dapat Roller Coaster. Alasan dari perubahan tema berikut tak lain dan tak bukan supaya dirinya miliki alasan untuk bisa naiki atau “meriset” lebih di dalam tentang roller coaster.

Game ini sukses di pasaran dan Hasbro Interactive meraup $180 juta yang dimana $30 juta itu diberikan kepada Chris sebagai upah kerja kerasnya. Kesuksesan game pertama ini menjadikan RollerCoaster Tycoon franchise besar dan menghasilkan lebih dari satu sekuel.

9. Unturned

Minecraft dan DayZ merupakan dua game survival paling tenar di sepanjang th. 2013 hingga 2015. Maka makna “Minecraft campur DayZ” hampir banjiri katalog Steam sepanjang th. tersebut. Tetapi dari semua game yang perkenalkan konsep demikian, Unturned menjadi salah satu yang paling dikenal.

Dikembangkan oleh Nelson Sexton yang waktu itu baru berumur 16 Tahun, Unturned merupakan game online survival bersama dengan premis yang begitu sederhana dan klise namun bersama dengan ciri khas yang privat yang sebabkan pemain cukup betah untuk senantiasa bermain.

Sebelum kembangkan Unturned, Sexton pada mulanya merupakan pemain aktif dari Roblox dan ciptakan dua konten terpopuler di game berikut yakni Battlefield dan Deadzone. Pengalaman sebabkan kedua konten berikut menginspirasi Sexton untuk sebabkan game sebenarnya tentang open-world zombie terinspirasi dari popularitas DayZ dan Minecraft. Bermodalkan pengetahun programming yang ia pelajari sendiri, Unturned dirilis secara early access di Steam pada th. 2014. Karena keterbatasan ilmu dan juga game dikerjakannya sendiri, game baru bisa terlihat dari standing early-access pada th. 2017.

Popularitas Unturned kemungkinan perlahan terus turun, namun setidaknya Nelson Sexton udah kantongi banyak keuntungan dari game yang ia cari paham sendiri langkah mengembangkannya.

10. Axiom Verge

Thomas Hepp merupakan sosok dibalik lebih dari satu game seperti End of Nations, NFL Street, dan Tiger Woods PGA Tour, namun dibalik dari semua game tersebut, dirinya kerjakan passion project sampingan yang dibuat pada waktu kosongnya, game berikut ialah Axiom Verge – Game yang merupakan apresiasinya pada dua game legendaris Metroid dan Contra.

Pertama kali ditunjukkan pada th. 2011, game dapatkan perhatian gamer melebihi apa yang Hepp ekspektasi. Agar mencukupi ekspektasi gamer, Happ tumpahkan lebih banyak waktu dan tenaga kedalam proyek sampingan ini dan juga tanggal rilis sengaja ditunda hingga 2013. Karena masalah teknis, game lagi ditunda hingga pada akhirnya dirilis pada th. 2014 untuk Xbox 360 dan PC. Meski bersama dengan waktu kerja yang semakin memadat, Happ senantiasa pertahankan Axiom Verge untuk menjadi proyek pribadinya sendiri.

Usaha sepanjang 5 tahunnya ini bisa dikatakan berbuah manis. Axiom Verge sukses capai tanggapan positif dari gamer dan kritikus dan kesuksesannya ini sebabkan game dirilis di beragam platform lain seperti PS Vita dan Nintendo Switch.

11. Braid – Jonathan Blow

Jonathan Blow kembangkan Braid sebagai kritik kepada industri game yang semakin lama semakin mempedulikan apa yang tengah trend ketimbang passion dan inspirasi baru. Proyek game puzzle ini memakan waktu 3 th. untuk diselesaikannya dan dia sukses biayai semua modal pengembangan seorang diri.

Blow pertama kali kembangkan game pada th. 2004 bersama dengan artwork yang tetap buruk. Setelah memenangkan penghargaan pada sebuah festival game yang terjadi di 2006 dan mengantongi uang hadiah, Blow terdorong untuk terus percantik game sebelum akan amat dirilis.

Meskipun pada pada akhirnya Blow dibantu oleh seorang artis webcomic David Hellman untuk perbarui visual game, total game tetap dikembangkannya seorang diri dan peran Hellman semata-mata mempermulus artwork yang Blow bikin sepanjang bertahun-tahun. Dirilis di th. 2008 untuk Xbox 360, Braid sukses raup keuntungan $4 juta dollar yang tergolong tinggi untuk era awal Xbox Live Indie. Tak hanya itu, Braid sukses memperoleh beragam penghargaan usai perilisan game.

12. Spelunky – Derek Yu

Spelunky dikembangkan oleh Derek Yu dan awalannya bermula sebagai freeware untuk PC sebelum akan pada akhirnya dibuat remake untuk beragam console. Memadukan Super Mario Bros bersama dengan La-Mulana, Spelunker dan tentu saja Indiana Jones, versi awal Spelunky memperoleh tanggapan positif oleh pengagum dan komunitas game lantas aktif diskusikan game dan apa yang perlu diperbaiki. Melihat potensi besar dari versi freeware, Derek Yu pada pada akhirnya membangun studio sendiri dan kembangkan versi HD dari game yang sama bersama dengan visual baru dan juga beragam perbaikan cocok bersama dengan kritik dan saran fans.

Dirilis untuk Xbox 360 pada 2012 lantas disusul bersama dengan versi PC dan PS3 setahun kemudian, Spelunky terjual laris dan juga memperoleh penghargaan dari beragam outlet salah satunya PC gamer yang anugrahi game sebagai game paling baik PC 2013. Spelunky juga bisa dikatakan sebagai salah satu pendorong popularitas genre roguelike di industri game indie modern. Sekuel kini tengah dikerjakan oleh Derek Yu dan pengagum dari game pertama udah tidak sabar untuk mainkan game kedua tersebut.

14. Touhou Project

Touhou Project merupakan game shoot-em-up yang dikembangkan oleh Team Shanghai Alice – sebuah tim asal Jepang yang berisikanhanya satu orang yakni ZUN atau Jun’ya Ota. Seorang diri ZUN memproduksi visual, musik, gameplay hingga masalah tehnis game.

Dengan gameplay yang tak kenal ampun dan juga layar yang dibanjiri bersama dengan peluru, Touhou Project sering menjadi game pertama yang terlihat di kepala gamer waktu mendengar makna “bullet hell”. Kombinasi gameplay sulit, desain pembawaan yang bikin puas pengagum anime dan juga musik yang catchy sebabkan Touhou tak hanya miliki satu atau dua sekuel namun belasan berserta bersama dengan game-game spinoff bersama dengan beragam genre yang berbeda-beda.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Hotel Melati Paris – Ramah Wisatawan
  • Pengembang Nintendo dan Pokemon GO bekerja sama untuk game AR seluler lainnya
  • Cara Membuat Halaman Di Word Untuk Makalah
  • Pernikahan Muslim
  • Berita Internasional Di Ujung Jari

Recent Comments

    Copyright Gentlemansbrand.co 2021 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress